Sabtu, 01 Juni 2013

TIPU-TIPU ALA KRISTEN Kebohongan Kristen


-1- Pendeta YANG MENGAKU BERNAMA Yusuf Roni


Tahun 1974, GPIB Maranatha Surabaya digegerkan oleh kasus pelecehan agama
oleh Pendeta Kernas Abubakar Masyhur Yusuf Roni. Dalam ceramahnya, sang
pendeta itu mengaku ngaku sebagai mantan kiyai, alumnus Universitas Islam
Bandung dan pernah menjadi juri MTQ Internasional. Dia tafsirkan ayat-ayat
Al-Qur’an secara sangat ngawur. Kaset rekaman ceramah tersebut kemudian
diedarkan secara luas kepada umat Islam.
TERNYATA BOHONG SEMUA……….BOHONG BESAR !!!

Kesaksian yang indah dan memikat itu sempat menggegerkan umat karena di
tobatkan di gereja-gereja lalu kesaksian tersebut direkam dan diedarkan ke
kalangan muslim di Kalimantan, Surabaya, Bandung, Jakarta, Malang dan
beberapa kota besar lainnya. Tetapi ternyata …pendeta Jusuf Roni berbohong
dalam kesaksiannya. Bohongnya tak tanggung tanggung besar …sekali..!!!

-2- Pendeta YANG MENGAKU BERNAMA Hagai Ahmad Maulana
—————————————————-

Pendeta penipu yang yang menamakan dirinya Hagai Ahmad Maulana ini mengaku
sebagai putra kandung kesayangan KH. Kosim Nurzeha. Ceramahnya di gereja pun
beredar luas di kalangan masyarakat. Setelah diselidiki, terkuaklah
kebohongan besar pendeta Hagai Ahmad Maulana. Sebab belum pernah istri KH.
Kosim Nurzeha melahirkan Ahmad Maulana.

-3- Pendeta YANG MENGAKU BERNAMA Willy Abdul Wadud Karim Amrullah
—————————————————————–

Di Padang, trik yang sama dipakai untuk menggoyang akidah umat. Seseorang
yang menamakan dirinya Pendeta Willy Abdul Wadud Karim Amrullah, namanya
menjadi naik daun di dunia pemurtadan Kristenisasi, setelah mangaku adik
kandung ulama besar pakar tafsir, Yang Mulia Almarhum Buya Hamka.

Orang awam banyak yang percaya tanpa cek dan ricek. Langsung yakin begitu
saja dengan pengakuan bahwa adik kandung Buya Hamka itu sudah murtad ke
Kristen.

Setelah diselidiki, ternyata pengakuan itu adalah kebohongan yang sangat
besar. Salah seorang putra Buya Hamka menyatakan bahwa sepanjang hayatnya,
dia tidak pernah punya paman yang namanya Willy Abdul Wadud Karim Amarullah.

-4- Pendeta YANG MENGAKU BERNAMA Danu Kholil Dinata
—————————————————

Di Cirebon, murtadin Danu Kholil Dinata Ev. Danu Kholil Dinata alias
Theofilus Daniel alis Amin Al Barokah, mengaku sebagai sarjana agama Islam,
yang pindah menjadi pemeluk Kristen setelah mempelajari Nabi Isa versi Islam
di STAI Cirebon. Setelah dilacak, ternyata ijazah sarjana yang dipakai untuk
kesaksian adalah PALSU. Ternyata Pendeta Danu telah mencuri ijazah dari
alumnus STAI Cirebon yang bernama To’at, dan kemudian foto serta namanya
diganti dengan foto dan nama dirinya (Danu Kholil).

-5- Pendeta YANG MENGAKU BERNAMA Mohammad Filemon
————————————————-

Pendeta penipu yang satu ini mengaku telah membaptis Kyai sejuta umat
KH.Zainuddin MZ yang dikatakannya telah masuk Kristen. Namun kemudian
ternyata pengakuannya itu bohong belaka, lagu lama penipuan khas pendeta
sejak jaman dulu. KH.Zainuddin MZ sendiri mengaku kecewa dan merasa SANGAT
TERHINA diberitakan masuk ke dalam agama Kristen (;baca: agama hina).
Setelah kasus fitnah ini dilaporkan ke polisi Pendeta Filemon langsung kabur
dan hingga kini masih buron. Setelah diselidiki lebih mendalam ternyata nama
asli pendeta “Mohammad Filemon” adalah Ambri Setiawan.


Para murtadin pembohong lainnya adalah Hamran Ambrie, Drs. H. A. Poernomo
Winangun alias Drs. H. Amos, Ali Makrus, Ev Hj. Christina Fatimah alias Tin Rustini
(nama asli dikampung Sutini alias Bu Nonot, Pdt. Rudy Muhammad Nurdin, Pdt.
M. Mathius, Pdt. Akmal Sani, Niang Dewi Ratu Epon Irma F. Intan Duana Paken
Nata Sastranagara (Ev. Ivone Felicia IDp.). Mengaku telah mengkristenkan 60
kiyai Banten, dll. Yang mana kesemuanya ini adalah bohong belaka, memang
kebiasaan ngibul itu sudah kronis
menggerogoti orang Kristen.
Al-Qur’an sendiri sudah berpesan agar mencek baik-baik setiap berita yang
dibawakan oleh orang Kristen. Sebab biasanya bohong belaka:

[49.6] Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik
membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak
menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang
menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar