Minggu, 02 Juni 2013

Al-Qur’an Solusi Penyakit Masyarakat



Kita telah banyak dihadapkan dengan berbagai masalah yang sangat berat. Kita memerlukan solusi yang baik untuk masalah-masalah seperti di bawah ini:
1. Alkohol
2. Perjudian
3. Ramalan/Nujum
4. Pemujaan berhala, pemujaan setan
5. Rasisme
6. Masalah kelebihan wanita
Untuk mengatasi masalah ini tidak cukup hanya dengan kebijakan hasil pikiran manusia saja. Apakah itu dalam bentuk undang-undang atau solusi sosial kemasyarakatan. Sebab, pikiran manusia senantiasa diwarnai oleh subyektivitas dan kepentingan individu maupun kelompok. Maka kebijakan atau metode penyelesaian masalah pun bersifat subyektif dengan tingkat komprehensivitas yang terbatas.
Oleh karena itu, hingga saat ini –bahkan di negara-negara maju pun– tidak pernah mampu mengatasi permasalahan masyarakat tersebut di atas. Tidak seorang pun –yang berpikiran sehat– mengatakan bahwa masalah itu bukan masalah yang serius. Jika hal tersebut dibiarkan, maka harga diri dan peradaban manusia menjadi hancur, dan jatuh ke peringkat serendah-rendahnya. Lebih rendah dari perilaku binatang, sebab komunitas binatang memiliki sistem yang teratur dan dipatuhi oleh anggota sistem. Sehingga keharmonisan dan keseimbangan sistem (ekosistem) tetap terjaga. Jika ada ketidakseimbangan, bukanlah disebabkan oleh mereka sendiri, melainkan oleh intervensi tangan/kepentingan manusia.
Karena itu, kita perlu mencari solusi yang tepat untuk permasalahan-permasalahan tersebut di atas. Karena semua itu adalah permasalahan manusia, maka semestinya yang paling tahu bagaimana solusinya adalah yang menciptakan manusia, yakni Allah SWT. Karena hanya Dialah yang paling tahu bagaimana sifat-sifat, karakter, kelebihan dan kelemahan manusia. Kita semua memahami, bahwa solusi itu disebut baik jika sesuai dengan sifat-sifat, karakter, kelebihan dan kelemahan/keterbatasan manusia. Yang mengetahui semua vaiabel ini dengan lengkap, hanyalah Allah SWT. Manusia hanya mengetahui sedikit saja, amat sedikit. Bahkan mengetahui dirinya sendiri secara baik pun tidak mampu, apalagi secara lengkap.
Nah, akhirnya kita menunjuk pada agama untuk menggali solusi terbaik. Diakui, bahwa agama adalah merupakan ajaran dan petunjuk dari Allah Swt. tentang menjalani hidup yang baik dan benar. Bagaimana mengatur diri sendiri dan masyarakat, bagaimana mengelola alam, bagaimana berpikir untuk memanfaatkan alam agar tetap harmonis dan seimbang sebagaimana kondisi di awal penciptaan? Semuanya seharusnya telah diatur di dalam kitab-kitab suci yang telah diturunkan melalui agama-agama samawi yang pernah diturunkan.
Nah, marilah kita simak bagaimana konsep menurut ajaran dua agama besar dunia, yakni Kristen dan Islam.

Menurut Bible
Dalam kitab Injil Yohanes pasal 16: 12 dan 13,
“12Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. 13Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran (Roh Kudus), Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.”
Jika ayat ini benar, pada kenyataannya sampai sekarang kita belum pernah menjumpai seorang Kristen pun dengan sebuah “kebenaran baru” yang diilhami oleh Roh Kudus, padahal janjinya adalah Penghibur yang akan datang “Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran!” Jika Roh Kebenaran dari ramalan ini adalah Roh Kudus, maka setiap gereja dan ummat, dan setiap orang Kristen yang ‘dilahirkan kembali’ menyatakan pemberian Roh Kudus. Katholik Roma menyatakan bahwa mereka mempunyai seluruh kebenaran karena yang disebut “dalam kedamaian” Roh Kudus. Anglican membuat pernyataan yang sama, dan Methodist, Jehovah’s Witnesses (Saksi-saksi Yehovah), Adventists, Baptists, Christadelphians dan lain-lain, tidak melupakan ‘kelahiran kembali’ yang menyatakan mempunyai anggota lebih dari 70 juta di Amerika sendiri.
Kita berhak meminta solusi dari mereka, dengan kekuasaan Roh Kudus, untuk masalah-masalah di atas.

Masalah Alkohol
Menurut Ahmed Deedat (saya kutip apa adanya), di Republik Afrika Selatan jumlah pecandu alkohol lebih dari 300.000 penduduk. Jimmy Swaggart -seorang pendeta yang sering melakukan ceramah di TV- mencatat dalam bukunya “Alcohol“, bahwa Amerika mempunyai 11 juta pecandu minuman alkohol, dan 44 juta “pecandu berat minuman beralkohol”. (Sebenarnya tidak ada bedanya kedua hal di atas, jadi pecandu alkohol/pemabuk berjumlah 55 juta orang). Kejahatan yang menjadijadi akibat keadaan mabuk sudah umum kita ketahui. Roh Kudus belum membuat keputusan pada kejahatan ini melalui setiap gereja (sudah 2000 tahun lebih sejak Yesus dilahirkan). Ummat Kristen pura-pura tidak melihat para pemabuk dalam 3 alasan lemah berdasarkan injil:
“Berikanlah minuman keras itu kepada orang yang akan binasa, dan anggur itu kepada orang yang susah hatinya. Biarkanlah ia minum dan melupakan kemiskinannya, dan tidak lagi mengingat kesusahannya.” (Kitab Amsal 31: 6-7). Filsafat yang bagus untuk mempertahankan subyek bangsa-bangsa di bawah penaklukan. Anda akan setuju.
Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu, “Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air.” Dan mereka pun mengisinya sampai penuh. Lalu kata Yesus kepada mereka, “Sekarang ciduklah …” Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu, …. Dan berkata kepadanya, “Engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang.” (Injil Yohanes 2: 7-10). Sejak keajaiban yang dinyatakan ini, anggur meneruskan untuk mengalir seperti air dalam ummat Kristen.
Paulus yang menunjuk dirinya sendiri menjadi murid ketiga-belas Yesus, pendiri Kristen yang sesungguhnya, menasehatkan muridnya yang baru pindah agama -Timotius, lahir dari seorang ayah Yunani dan Ibu Yahudi: “Janganlah lagi minum air saja, melainkan tambahkanlah anggur sedikit, berhubung pencernaanmu terganggu dan tubuhmu sering lemah.” (1 Timotius 5: 23).
Ummat Kristen menerima semua pengucapan Injil tentang minuman yang membangkitkan semangat dan yang sekaligus memabukkan sebagai firman Tuhan yang mutlak. Mereka percaya bahwa Roh Kudus mengilhami penulis Injil untuk menulis nasehat yang membahayakan tersebut. Pendeta Dummelow kelihatannya menyesalkan/mencemaskan ayat ini. Dia berkata, “Hal tersebut mengajarkan kita bahwa jika tubuh butuh rangsangan anggur, tidak apa-apa mengambilnya dalam jumlah yang tidak berlebihan.”

Jawabannya Hanya Menahan Nafsu
Terdapat ribuan pendeta Kristen yang telah tergoda menjadi pecandu alkohol dengan meminum sedikit demi sedikit apa yang dinamakan anggur ringan dalam Perjamuan suci dalam upacara Gereja. Islam adalah satu-satunya agama di dunia yang melarang minuman keras secara keseluruhan. Nabi Suci Muhammad saw. telah berkata, “Berapa pun minuman keras dalam jumlah lebih besar, dilarang, bahkan dalam jumlah sedikit.” Tidak ada pengecualian dalam Islam untuk sedikit atau banyak.
Kitab Al Haq, kitab kebenaran (Haq) sebuah nama dari Al Qur’an menghukum dalam istilah yang sangat keras tidak hanya kejahatan alkohol tetapi juga yang dinamakan “perjudian”, “ramalan/nujum”, dan “pemujaan berhala” dengan hanya satu pukulan:
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS Al-Maaidah: 90).
Ketika ayat ini diwahyukan, berbarel-barel anggur ditumpahkan di jalan-jalan Madinah, tidak pernah diisi kembali. Keterusterangan yang sederhana telah menjadikan ummat Islam sebagai komunitas bukan peminum minuman keras tersesar di dunia.
Para mahasiswa di Eropa terheran-heran, mengapa para mahasiswa yang muslim di Eropa kok bisa tidak meminum alkohol? Ketika mereka bertanya kepada mahasiswa muslim, ternyata dijawab dengan jawaban yang sederhana saja, “Mudah saja, … ya … jangan minum minuman itu!” Cat Steven pun, dulunya menjadi pemabuk berat. Namun ketika membaca Al Qur’an dan kemudian masuk Islam (berganti nama menjadi Yusuf Islam) telah meninggalkan minuman haram itu sama sekali.

Amerika dan Kawan-kawan Telah Gagal
Amerika dan kawan-kawan yang mayoritas beragama Kristen telah gagal mencari solusi untuk masalah-masalah berbahaya ini. Bahkan gereja tidak bisa berbuat banyak, dan pura-pura tidak tahu. Bahkan terkesan cenderung melegalkan.
Massalah alkohol, terbukti mereka merupakan pecandu terbesar di dunia. Padahal atas dasar alasan ilmiah telah terbukti bahwa itu membahayakan bagi kesehatan dan sosial (menimbulkan tindak pidana). Tetapi gereja malah melegalkan, walaupun mencemaskannya.
Perjudian merupakan hal yang biasa dan legal. Padahal darinya kezhaliman ditimbulkan.
Rasisme. Dari sejarah terdahulu hingga sekarang, mereka adalah pelopor rasialisme (membedakan ras). Bangsa kulit putih adalah bangsa terbaik di dunia, yang lainnya jelek. Hingga saat ini tetap dipertahankan.
Masalah kelebihan wanita. Kelebihan wanita akan menyebabkan tumbuh suburnya perzinaan (pelacuran) dan seks bebas. Mereka tidak punya solusi atas masalah ini. Mereka menentang poligami, dan membolehkan perzinaan. Bahkan ada Gereja yang menghalalkan seks di luar nikah (Gereja di Libanon). Amerika mempunyai kelebihan 7,8 juta wanita (di New York kelebihan 1 juta wanita). Ini berarti bahwa bila setiap pria di Amerika menikah, masih ada 7.800.000 wanita yang tertinggal, wanita yang tidak akan mendapatkan seorang suami. Tetapi masalah kelebihan wanita di Amerika sangatlah kompleks. 98% penghuni penjara adalah pria. Kemudian ada 25 juta para pelaku sodomi.
Pendiri Gereja Mormon, Joseph Smith dan Brigham Young, dengan mengklaim sebuah wahyu baru pada tahun 1830 mengajarkan dan melaksanakan poligami tak terbatas untuk memecahkan masalah kelebihan wanita. Saat ini Nabi Mormonism telah membatalkan ajaran gereja pendahulu mereka tersebut untuk mendamaikan tuduhan Amerika pada masalah poligami. Apa yang harus dilakukan oleh wanita-wanita Amerika/Barat/Eropa yang malang ini? Mereka benar-benar akan menjadi tua merana.
Satu-satunya pemecahan adalah, batasi dan atur poligami. Islam telah mengaturnya dalam QS An Nisaa: 3,
“… kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja … ”

Penghibur Adalah Seorang Pria
Yang dimaksud dengan Penghibur yang akan datang adalah seorang pria, bukan roh.
“Howbeit when He, the spirit of Truth, is come, He will guide you into all truth: for He shall not speak of Himself; but wahtsoever He shall hear, that shall He speak: and He will shoow you things to come.” (Injil Yohanes 16: 13)
Dalam bahasa Indonesia:
13”Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran (Roh Kudus), Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.”
Siapakah dia? Orang yang memimpin ke dalam seluruh kebenaran, yang tidak berkata-kata dari dirinya sendiri, tetapi hanya mengatakan dari yang didengarnya (wahyu Allah Swt.) dan memberitakan tentang hal-hal yang akan datang, adalah Nabi Muhammad saw.
Jadi, sebenarnya ayat tersebut di atas adalah ramalan akan datangnya Nabi Muhammad, karena hanya beliaulah yang mempunyai karakteristik sebagaimana yang digambarkan oleh ayat di atas. Faktanya, hanya Nabi Muhammad yang mampu mengatasi masalah-masalah penyakit masyarakat tersebut di atas.
+ Tags: al Maaidah, al qur'an, alkohol, amsal, An Nisaa, anglican, berhala, bible, cat steven, ekosistem, eropa, katholik, keseimbangan, kristen, nabi Muhammad, nujum, paulus, penyakit masyarakat, perjudian, ramalan, rasisme, roh kudus, setan, timotius, wahyu Allah, wanita, yohanes, yusuf islam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar